Bakti Sosial Pesantren Khairunnas Tuban di Griya Lansia "Husnul Khotimah" Malang
galeri kegiatan GRIYA LANSIA “HUSNUL kHOTIMAH”

 

Rabu, 13 November 2024, menjadi hari penuh makna bagi 138 siswa-siswi dan guru Pesantren Khairunnas Tuban. Dalam semangat peduli dan berbagi, mereka mengadakan kegiatan bakti sosial di Griya Lansia “Husnul Khotimah,” Wajak, Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, kasih sayang, dan penghormatan kepada orang tua, sekaligus memberikan manfaat langsung bagi para lansia yang tinggal di griya tersebut.

Pembukaan Penuh Haru
Acara dimulai dengan sambutan dari Pengasuh Pesantren Khairunnas Tuban dan pengelola Griya Lansia. Dalam sambutannya, Pengasuh Pesantren Khairunnas Tuban menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian siswa terhadap sesama, khususnya para lansia yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi siswa untuk lebih menghargai dan mencintai orang tua serta orang-orang lanjut usia di sekitar mereka,” ujarnya.

Penyerahan Donasi: Tanda Cinta dari Walisantri Pesantren Khairunnas
Sebagai bentuk dukungan nyata, rombongan Pesantren Khairunnas menyerahkan donasi berupa Uang Senilai Total Rp. 10.239.000 Donasi ini diterima langsung oleh pengelola Griya Lansia, yang mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. “Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Lebih dari itu, kedatangan siswa-siswi ini membawa keceriaan bagi para penghuni griya,” ungkap salah satu pengelola.

Senam Bersama: Gerakan Ceria Penuh Kehangatan
Setelah penyerahan donasi, siswa dan lansia mengikuti kegiatan senam bersama. Dengan panduan dari instruktur, baik siswa maupun lansia bergerak mengikuti irama musik yang penuh semangat. Senam ini tidak hanya menciptakan suasana ceria tetapi juga menjadi ajang interaksi antara generasi muda dan lansia. Banyak siswa yang terlihat antusias mendampingi para lansia, membantu mereka bergerak, dan memberikan semangat.

Sarapan Bersama: Kebersamaan yang Menyatukan
Kegiatan dilanjutkan dengan sarapan bersama. Suasana penuh keakraban terlihat ketika siswa berbincang dengan lansia sambil menikmati hidangan sederhana. Beberapa siswa mendengarkan cerita-cerita kehidupan dari para lansia, memberikan senyuman dan tawa yang membuat suasana semakin hangat.
Pelajaran Berharga tentang Bakti kepada Orang Tua
Di tengah kegiatan, para guru memberikan pesan moral kepada siswa tentang pentingnya berbakti kepada orang tua. Dalam sesi ini, para guru mengingatkan siswa untuk selalu menghormati dan mencintai orang tua, baik ketika masih bersama mereka maupun setelah mereka tiada. “Apa yang kalian lakukan hari ini adalah contoh nyata bakti kepada orang tua dan orang-orang yang lebih tua di sekitar kita,” pesan salah satu guru kepada siswa.

Dampak Positif bagi Semua Pihak
Kegiatan ini memberikan dampak yang luar biasa, baik bagi lansia maupun siswa. Para penghuni griya lansia merasa terhibur dan dihargai atas perhatian yang diberikan. Salah satu penghuni lansia, Ibu Siti, mengungkapkan rasa bahagianya. “Sudah lama kami tidak merasakan suasana sehangat ini. Anak-anak ini seperti cucu yang datang menghibur kami,” katanya dengan mata berbinar.
Bagi siswa, pengalaman ini menjadi pelajaran berharga. Mereka belajar untuk lebih menghargai keberadaan orang tua dan memahami pentingnya berbagi kasih kepada sesama. Seorang siswa, Raisha, mengatakan, “Saya jadi lebih sadar betapa berharganya orang tua dalam hidup kita. Melihat para lansia di sini, saya merasa ingin lebih berbakti kepada orang tua saya.”

Kenangan yang Tak Terlupakan
Bakti sosial di Griya Lansia “Husnul Khotimah” bukan sekadar kegiatan kunjungan, tetapi menjadi momen yang mempererat hubungan emosional antar generasi. Melalui aktivitas sederhana seperti senam, sarapan bersama, dan berbagi cerita, para siswa belajar bahwa kepedulian dan kasih sayang dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan orang lain.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang terus memperkuat karakter siswa Pesantren Khairunnas Tuban sebagai generasi muda yang peduli, empati, dan menghormati orang tua. Dengan pengalaman ini, nilai-nilai kemanusiaan yang ditanamkan di sekolah dapat terus berkembang dan membawa manfaat bagi masyarakat luas.